Apa itu dalil?
Dalil secara bahasa artinya petunjuk.
Menurut istilah, dalil adalah suatu petunjuk yang dijadikan landasan berpikir yang benar dalam memperoleh hukum syara’ yang bersifat praktis.
Dalil dapat dikelompokkan berdasarkan sumber dan maknanya. Berikut adalah penjelasannya.
Dalil Berdasarkan Sumbernya: Dalil Naqli dan Dalil Aqli
Berdasarkan sumber atau asalnya, dalil dapat dibagi menjadi 2 macam: yaitu dalil naqli dan dalil aqli.
Dalil Naqli
Dalil naqli adalah dalil-dalil yang berasal dari nash langsung, yaitu Al-Quran dan as-Sunnah.
Contohnya dalam Surah Al-Ikhlas, Allah berfirman "Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa". Ini menjadi dalil tentang Keesaan Allah.
Karena bersumber langsung dari Al-Quran, maka dalil tersebut adalah dalil naqli.
Dalil Aqli
Dalil aqli adalah dalil yang berasal dari akal pikiran manusia. Bentuk dari dalil aqli ini berupa ijtihad, ijma, dan qiyas.
Contoh dari dalil aqli dalam bentuk ijma ialah ketika Rasulullah wafat dan diperlukan seorang pengganti yang disebut khalifah.
Karena tidak ada perintah tegas mengenai siapa pengganti Rasulullah SAW dalam al-Quran maupun Sunnah, maka kaum muslimin waktu itu ijma, bersepakat untuk menunjuk seorang Khalifah.
Dalil berdasarkan Maknanya: Dalil Qoth’i dan Dalil Zhonni
Dalil berdasarkan maknanya dapat dibagi menjadi 2 macam: dalil qoth’i dan dalil zhonni.
Dalil qoth’i berarti pasti, jelas, meyakinkan. Dalil zhonni berarti menduga, mengira-ngira, asumsi.
Para ‘ulama membagi lagi qoth’i dan zhonni berdasarkan sumbernya (wurud) dan maknanya (dholalah).
Dalil Qoht’i
Dalil qoth’i berarti pasti, tegas, jelas, meyakinkan, eksplisit, mutlak.
Seperti disebutkan sebelumnya, maka para ulama membagi lagi dalil qoth’i menjadi qoth’i al-wurud dan qoth’i dholalah.
Qoth’i al-wurud artinya pasti sumbernya, jelas sumbernya, mutlak sumbernya. Contohnya Al-Quran dari segi wurud-nya adalah qoth’i, maksudnya, Al-Quran secara pasti mutlak berasal dari Allah SWT. Namun tidak semua hadis qoth’i wurud-nya. Maksudnya, tidak semua hadis secara pasti berasal dari Rasulullah SAW.
Sedangkan dalil Qoth’i dholalah berarti dalil yang bermakna pasti, tunggal, jelas, dan tidak mungkin dipahamkan lain, misalkan Surat Al-Ikhlas dengan tegas menyebut keesaan Allah, tidak mungkin dimaknai lain.
Dalil Zhonni
Kebalikan dari qoth’i, dalil zhonni berarti menduga-duga, asumsi, mengira-ngira, tidak mutlak, kemungkinan, asumsi kuat.
Zhonni dapat dilihat pula berdasarkan sumbernya ataupun maknanya. Maka, para ‘Ulama membagi zhonni menjadi zhonni al-wurud dan zhonni dholalah.
Dalil zhonni al-wurud adalah dalil yang belum pasti sumbernya, belum jelas sumbernya, tidak mutlak sumbernya. Contoh zhonni adalah ada hadis-hadis yang belum pasti berasal dari Nabi SAW, hanya diduga kuat tetapi tidak secara mutlak benar berasal dari Nabi. Contohnya sekarang kita kenal dengan hadis ahad. Sedangkan al-Quran secara wurud tidak ada yang zhonni, karena mutlak berasal dari Allah SWT.
Kemudian dalil zhonni dholalah adalah dalil yang bermakna tidak pasti, majemuk, belum jelas, dan ada kemungkinan dipahamkan lain atau dimaknai secara berbeda.
Contohnya adalah dalam Surat Al-Baqoroh ayat 288 mengenai masa iddah bagi wanita. Disebutkan bahwa wanita yang ditalak hendaknya menunggu tiga kali quru’. Kata quru’ termasuk kata musytarak yang berarti mengandung dua atau lebih makna.
Quru bisa berarti bersih (suci) atau kotor (haid). Maka dalil ini disebut zhonni dholalah, karena akan timbul dua makna apakah yang dimaksud quru' itu tiga kali suci atau tiga kali haidh.
Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis atau macam-macam dalil. Jadi, ditinjau dari sumbernya dalil dibagi menjadi dalil aqli dan dalil naqli. Sedangkan ditinjau dari segi maknanya dalil terbagi menjadi dalil qoht’i dan zhonni.
Terima kasih telah membaca.
Akhir kata, kebenaran hakiki hanya milik Allah SWT.
Wallahu a’lam bishowab.
Sumber:
- Photo by Iñaki del Olmo on Unsplash
- https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/ijma-ulama-sebagai-dalil-hukum-oleh-dra-nurlen-afriza-2111
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5739051/mengenal-dalil-naqli-dan-dalil-aqli-begini-lho-bedanya
- https://www.bacaanmadani.com/2017/02/pengertian-dalil-qathi-dan-zhanni-dan.html
1 Komentar
👍
BalasHapusPosting Komentar